Friday, July 16, 2010

Cinta saja cukup?

Kalau ada satu kata yang bisa digunakan untuk mengungkapkan banyak hal, karena memang dia mempunyai banyak arti, pasti adalah kata cinta. Persahabatan; abstrak; gairah; pengorbanan; kecewa; cemburu; takut kehilangan; keluarga; Tuhan; kebersamaan; mengalah; pengertian; harapan; doa; tawa canda. Semuanya ada, satu paket dalam cinta.

Siapa yang pernah tahu definisi cinta? Apakah saat pagi hari kita bangun dan tanpa sengaja memikirkan seseorang, itu cinta? Atau saat kita begitu perduli dan ingin tahu akan keadaan seseorang atau sedang di mana dan sedang apa seseorang tersebut, lantas itu cinta? Ataukah saat kita sangat nyaman memperbincangkan apa pun – mulai dari buku sejarah, film, musik, atau sebut saja seni, sampai dengan cinta itu sendiri – dengan seseorang, itukah cinta? Bagaimana dengan saat kita bisa tertawa lepas hanya dengan melihat seseorang itu menguap dan menggeliat layaknya anak kecil, bisakah kita sebut itu cinta? Saya sedang dalam usaha saya menguantifikasikan cinta, mengukur, dan mendefinisikannya. Sampai laki-laki di samping saya bisa dengan yakin menamai semua yang saya sebut di atas itu benar cinta.

Tidak perlu lagi “kenapa” dan “gimana” untuk cinta, hanya perlu “rasa” dan “percaya”. Sama untuk Tuhan, tidak pernah ada bukti ilmiah, tapi kita percaya, dan semuanya baik-baik saja. Sejak ada laki-laki itu, saya rasa cinta saja cukup.

Dedicated to Christian Wibisono,

Terima kasih untuk obrolan-obrolan berkualitas setelah

makan siang, makan malam; saat jam-jam menganggur

setelah penulis pulang kuliah; malam-malam sebelum

kita berangkat tidur; dan waktu-waktu yang lain.


No comments:

Post a Comment