Tuesday, September 17, 2013

A real deal.

When people are in sick, they start to see things differently. They imagine if life would give them more times, more chances. People start to think about things they do not even care about before. How other people will remember or honored them. Will people come to their funerals? Do they say I love you quite often to people they care about. What’s the meaning of their life? What’s their meaning for life itself? For the world? Are they even matter?

People start to think about life after death. Is heaven a real deal? And if it is, will they deserve it? And then in order to answer the question, they start to do more kindness.

Knowing the thing, now, when things start to seem like falling apart, I imagine myself stand at my final stage of life. I am weak and very sick. What will I do over the falling if I am sick? Will I keep being so angry or I’ll forgive? Will I give up or surviving? A wise man once said, every wheel must be spinning. If you already know the fact, when your wheel is low, you just need to survive, cause eventually it will spin again.

So, keep surviving, folks, even in your hardest time :)

-Alice

Wednesday, September 11, 2013

here i stand with my silly eyes and empty heart. looking for the best way to ignore you. not you you, but you in my head.

Kata Perempuan

Aku tak tahu kenapa zaman sekarang ini orang-orang sering mengasosiasikan perempuan dengan kebendaan, harta dan lainnya. Perempuan zaman sekarang ngga mau hidup susah dan ngga mau diajak susah. Sementara sebagai perempuan itu sendiri, dan aku yakin banyak perempuan-perempuan lain juga merasakan hal yang sama, yang aku butuh cuma laki-laki yang laki-laki. Laki-laki yang berpindah ke sisi jalan ketika kita akan menyeberang, laki-laki yang ngga pernah merasa canggung untuk bilang I love you, laki-laki yang dengan berat hati bilang maaf ya aku belum bisa beliin barang yang kamu mau waktu kita curhat kalo kita lagi bokek padahal pingin sesuatu, laki-laki yang willingly merasa bertanggung jawab atas kita. Setidaknya itu yang aku ingat dari kikin.

Jadi aku rasa salah kalau perempuan diidentikkan dengan semuanya itu, kita cuma perempuan after all, kita butuh imam, butuh pelindung, kita butuh pemimpin, kita butuh merasa aman. Kita cuma perempuan dan kalian cuma laki-laki, kita berbeda tapi membutuhkan hal yang sama. Kita butuh dicintai dengan tulus seperti kalian juga berharap ada perempuan yang mencintai kalian dengan tulus tanpa memandang harta dan rupa. Sama kan? Kebutuhan kita yang beda, cinta yang kita anggap tulus itu yang beda, dan kita harap kalian mau mengerti, seperti kami juga mau mengerti bahwa kalian butuh banyak waktu for your brotherhood thingy tanpa interruption dari kita. Kita harap kalian mengerti bahwa kami juga punya kebutuhan, yang mungkin berbeda, dan ketika kebutuhan itu datang, kami tidak ingin disebut sebagai perempuan yang banyak mau dan sebagainya. Kita hanya berharap kalian mengerti, seperti kami juga mengerti.