Tapi tak kunjung ku temukan
Aku pincang tak terjamah
Terusir dan terlupakan
Pernahkah kau berteriak kencang
Namun tetap dicurangi Si Lancang?
Atau bersujud menyerah
Tapi tetap diinjak berdarah?
Bagaimana dengan riuh dari arah sana?
Kamu ingin berlari bergabung
Saling menggandeng, saling menyambung
Tapi terlanjur datang bencana
Membuatmu jatuh, buatmu limbung
Bagaimana dengan canda itu?
Kamu bahkan tak tahu punya siapa gema tawa itu
Punyamu?
Atau justru punya tawa yang menawakanmu?
Kamu pikir kamu menang
Kamu kira kamu berhak senang
Belum, saatnya belum datang.
No comments:
Post a Comment