Monday, April 4, 2011

Reparasi Reputasi

Impian itu layaknya bui, kotak 4 x 4 yang membatasi badan, tapi justru membebaskan fantasi liar berimajinasi. Sama saja dengan impian, bukan semata-mata jemari namun kreasi yang pertama-tama berlari. Lalu di suatu waktu, keempat dinding dingin itu berubah jadi suatu arena yang biasa disebut mulut comfort zone, just somehow. Impian itu tidak lagi membelah dan membesar atau bahkan terealisasi. Impian itu hibernasi, diserang rasa takut dan tak percaya diri. Diserang sih wajar, tapi sayangnya yang ini diserang, dihantam, dan dipupuk sampai mati. Memang takut apa? Ya takut kalau si pemimpi nyatanya tidak lebih besar dari impiannya. Takut gagal dan menghancurkan reputasi. Kan belum ada tukang reparasi reputasi, selain waktu -which is biasanya bergerak super minim.

Kalau ditanya impian, gw langsung bisa jawab penulis. Tapi kalau ditanya usaha, null. Jadi harusnya dua hal itu berbanding lurus atau saling menindih atau bagaimana?

Ada ga sih orang berlesung pipit yang kepingin banget ngilangin lesung pipitnya? Kenapa? Soalnya gw mau pake jadi analogi, hehehe. Anggep aja ada dan kita sebut Mrs. LP (Lesung Pipit).

Impian juga tak jauh beda dengan lesung pipit (khusus lesung pipitnya Mrs. LP tapi). Terkadang kita terus teguh pada satu impian hanya karena kalau impian itu dilepas praktis kita akan jadi sama seperti orang pada umumnya. Saat tersenyum, kita tidak akan semanis dulu lagi saat masih berlesung pipit.

Jadi impianmu tergolong dalam kategori yang mana? Bui, lesung pipit, atau surely impian? Terus terus terus terus bermimpi, every monkey reading :) And I send a hello there!


Xo, aliceayu.

2 comments:

  1. hai !!!
    saya terdampar di sini dan kelimpungan lihat postingan yg berbahasa inggris. akhirnya milih baca yg ini aja ehehehe :D

    menginspirasi syakaleeeeee :D
    semangat yaa!
    kata temen2ku kalo mau jadi penulis, `nulis` apa aja udah termasuk usaha :)

    salam kenal!

    ReplyDelete
  2. Salam kenal balik, Ipah :)
    Terima kasih semangat dan pujiannya :)

    ReplyDelete