Wednesday, February 23, 2011

Rako Prijanto's Masterpiece

Ketika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh...di luar itu pasir, di luar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yg tahu
Jiwa ini tandu, maka duduk saja
Maka akan kita bawa...semua..
Karena
Kita
Adalah
Satu

Do you remember where this poem comes from?
Yapss, it's from Ada Apa Dengan Cinta the movie.
I read it thousand times, and still get a new meaning..

No comments:

Post a Comment